Street Cornering?

Mengingat kejadian yang menimpa teman saya beberapa minggu kemarin, dimana dia crash ketika cornering di jalan raya, saya jadi berfikir aman gak sih kita cornering di jalan raya?

Dari pengalaman saya cornering di jalanan dan di tempat khusus yang tertutup untuk umum, keduanya memang sangat berbeda.

Ketika kita cornering di tempat yang tertutup untuk umum, kita bisa bebas gas pol, rem pol, miring pol semau kita tanpa harus mikirin traffic di depan.

Tapi apa buat apa sih sebenernya kita latihan cornering? Buat dipake di jalanan kan, buat ningkatin skill riding kita.

IMG_3395

Di tempat domisili saya, di jogja, kebetulan ada komunitas pehobi cornering. Jogja Cornering namanya. Kita sering latian di tempat yang memang tidak untuk jalanan umum, walaupun itu bukan sirkuit.

Di depan Stadion Maguwoharjo, Sleman, kebetulan lahannya cukup luas, dan aspalnya cukup bagus untuk nikung. Disana kita bisa melatih skill riding kita di tikungan.

Dengan lahan yang ada, kita sulap lahan itu jadi mirip sirkuit ala pasar senggol dimana banyak tikungan U dan beberapa tikungan highspeed. Setidaknya bisa lah untuk melapiaskan hasrat kita buat knee down ala pembalap pembalap Motogp :D.

942753_10200232302394187_661289456_n

Tapi, tikungan-tikungan seperti itu jarang sekali kita temui di jalan raya. Karakter tikungan sirkuit berbeda dengan tikungan jalan raya. Di sirkuit kita bisa nikung sambil knee down, tapi di jalan raya, sepertinya sangat sulit untuk bisa nikung sambil knee down. Ya karena itu tadi, sudut tikungannya berbeda dengan tikungan di sirkuit.

Belum lagi kita masih harus memikirkan traffic di depan. Repot kan kalo kita lagi nikmat-nikmatnya nikung terus tau-tau ada orang nyebrang gitu aja? Bisa-bisa kita panik, shock braking, terus ndlosor. Belum lagi kondisi aspal jalanan. Pasir, lubang, gelombang, itu jadi momok buat kita yang hobi nikung.

Selain itu, kita yang hobi nikung biasanya disamakan dengan balapan liar. Padahal antara kegiatan balap liar dengan hobi cornering itu beda. Balap liar berarti adu kebut mencapai titik finish secepat-cepatnya..dan dilakukan di jalanan umum. Sementara…hobi cornering tidak mengejar garis finish, namun menikmati proses berbelok dengan menerapkan skill. Nah, jelas kan bedanya..!!

Di jogja sendiri banyak jalanan yang cocok buat latian cornering. Walaupun dengan segala resiko yang saya sebut diatas, tapi cornering di jalan raya cukup fun.

IMG_3406

Di jalan anatar Imogiri ke arah Wonosari misalnya, tikungannya gak keitung banyaknya, aspalnya mulus, ruas jalan lebar, walaupun banyak blind corner dibeberapa titik. Tapi buat yang udah hafal jalan kita bisa  geber pol motor kita disana.

corner hideko

Namun jalanan dengan aspal semulus apapun, jika itu adalah jalanan umum, maka tidak boleh dipakai untuk kebut-kebutan. Undang-Undang no.22 tahun 2009 menyatakan jelas bro..!!

Lhaa..lalu gimana nih penyaluran hobby bermotor yang ekstrim ini harus dilampiaskan?

Balik ke urusan sirkuit, para pehobi cornering membutuhkan jalanan selevel sirkuit nih..kalau mengharapkan pemerintah kayaknya percuma yah..Lalu bagaimana menyalurkan hobi cornering yang layak dan aman? Itu masih jadi tanda tanya besar buat saya. Gimana menurut anda?

9 thoughts on “Street Cornering?

  1. Untung foto-foto kemarin yang dipakai bukan yang “keterlaluan” 😆

    BTW soal : “Balik ke urusan sirkuit, para pehobi cornering membutuhkan jalanan selevel sirkuit nih”

    Gak juga ah…Tuh masih banyak tanah yang belum dijamah 😛

  2. yang jelas, cornering di jalan raya itu resikonya lebih besar hehehehe…:D

    eh menikung dengan speed di bawah 60 kpj bisa di bilang cornering ngga sih ?:o

  3. Temannya pasti ganteng tuh yak mas? Iya deh, kayaknya pernah denger. Katanya sih ganteng bgt 😆

  4. kalau saya hindari sudut tikungan setelah jalan turun… biasanya banyak pasir habis diguyur hujan…

Leave a reply to bahtiaryunus Cancel reply